Sejarah, Asal Usul dan Kegunaan Candi Sewu Klaten
Aneka potensi Wisata yg tersebar di seluruh Indonesia, semakin-semakin di Pulau Jawa. Pulau yg mempunyai aneka pesona dng teknologi & infrastruktur yg kian berkembang, mjdkan pulau populer ini sbg tujuan edukasi & wisata. Salah satu yg mjd tujuannya yaitu Klaten, sebuah Kabupaten yg ada di Jawa Tengah, dilokasi wisata ini kita akan menemukan bukti sejarah sekaligus lokasi yg unik yg dapat mencipenggakan kepuasan tersendiri buat pengunjungnya.
Buat yg menyukai wahana air, dilokasi wisata ini memiliki sumber mata air yg jernih & berkilau, hal ini disebabkan karna kejernihan air yg ada, pengunjung dapat melihat isi dari dalam air, hingga bebatuan & ikan yg ada pun ikut terlihat. kaenggakan aja Umbul Ponggok & Umbul Manten. Sumber mata air yg mjd harapan baru Kecamatan Pulonharjo ini mjd kian populer dng postingan wisatawan yg mengunjungi dng spot foto undewaternya. Semakin-semakin karna kejernihan yg ada Umbul Manten disebut sbg kolam kaca. Airnya yg tenang ditambah kejernihan yg ada memcipenggakan pesonanya tersendiri. Sedangkan Umbul Ponggok menyuguhkan spot underwater dng aneka properti yg ada di lokasi wisatanya.
Selain keindahan alam yg disuguhkan, Klaten jua populer dng lokasi wisata purbakalanya, yg enggak khayal mjd lokasi tujuan wisata edukasi. Sebut aja Candi Prambanan, Candi Plaosan & Candi Sewu. Situs bersejarah ini berlokasi dalam satu lokasi wisata Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Sebuah maha karya yg tercipta dari tangan-tangan terampil yg mjdkan peninggalan sejarah ini sbg lokasi pembelajaran yg apik dng aneka pesona yg menyertainya. Seperti Candi Plaosan yg mjd bukti toleransi umat beragama. Pembuatan candi ini wujud dari Raja & ratu yg mempunyai aliran agama yg berbeda. Tetap setia dng religinya tanpa meninggalkan satu sama lainnya.
Wisata Candi Sewu mempunyai usia yg amat tua dari Wisata Candi Prambanan maupun Wisata Candi Borobudur yg mjd candi Buddha terbesar di Indonesia. Banyaknya candi dikompleks ini berjumlah 249 buah & untuk memasuki Candi Sewu sendiri ada 4 pintu yg tersedia & berlokasi di empat penjuru mata angin yaitu Utara, Selatan, Barat & Timur candi. Leenggaknya yg berlokasi di lembah Prambanan yg membentang bagian Selatan sampai ke Gunung Merapi di bagian Utara mjdkan lokasi ini asri & segar. Ditambah lagi dng keberadaan Wisata Pegunungan Sewu yg mjd pembatas antara Klaten & Jogjakarta, mjdkan lokasi ini semakin unggul & indah.
Untuk masing-masing pintu memiliki sepasang Dwarapala, setelah memasuki lokasi akan ada pintu masuk lagi yg menuju kompleks dalam Candi Sewu. Disalamnya memiliki Candi Perwara yg ukurannya sangat kecil berfungsi untuk menjaga Candi Utama, yg berjumlah 240 buah. Penataannya pun sangat rapi karna candi-candi ini tersusun di 4 kelompok yg masing-masing kelompoknya terdiri dari 4 deretan & kesemuanya menghadap keluar. Dimana deret ke 4 mempunyai 88 buah deretan candi perwara, kemudian deretan ke 3 mempunyai 80 buah candi perwara, deretan ke 2 mempunyai 44 buah candi perwara & deretan ke 1 ada 28 buah candi perwara.
Sedangkan untuk Wisata Candi Apit yaitu candi yg besarnya standar, tidak terlalu besar & tidak kecil. Jumlahnya ada 8 dipelataran, & untuk memudahkannya Candi Apit yaitu Dwapala yg menjaga pintu masuk lokasi wisata Candi Sewu. & untuk candi utamanya cuma satu leenggaknya ditengah candi & mjd pusatnya. Ada 5 ruangan dilokasi wisata ini, 1 ruang utama ditengah & 4 ruangan di setiap sisi penjuru, bahkan ruang Timur dilengkapi pintu masuk menuju ke ruang utama. Untuk ukuran totalnya, lebar mencapai 29 meter & tinggi 30 meter. Semua ruangan dilokasi ini kosong, dahulu memiliki sebuah patung Bodhisatwa Manjasri yg mempunyai tinggi 4 meter. Tapi letaknya hilang, cuma tersisa landasannya aja yg berbentuk batu berukir bunga teratai.
Nama asli dari Candi Sewu sendiri yaitu Candi Prasada Vajrasana Manjusrigrha, nama tersebut ditemukan di dua prasasti yg ada, yaitu Prasasti Kelurak tahun 782 Masehi & Prasasti Manjusrigrha tahun 792 Masehi. Prasada mempunyai arti kuil atau candi, se&gkan Vajrasana yaitu sebuah lokasi wajra (halilintar/intan) untuk bertahta & Manjusrigrha yaitu rumah buat Manjusri yg yaitu Bodisatwa agama Budha. Dari arti nama tersebut dapat diketahui bahwa Candi Sewu mjd pusat agama Buddha pada masanya.
Banyak yg bertanya Candi Sewu peninggalan kerajaan apa? Untuk mendapatkan jawabannya dapat memperhatikan keterangan seperti berikut ini. Sejarah terbentuknya Candi Sewu ini berawal pada abad ke8, Candi Sewu dibangun oleh pemerintahan Raja Rakai Panangkaran dari tahun 746 sampai 784 yg memerintah Kerajaan Mataram Kuno yg yaitu dinasti Sanjaya menganut agama Hindu, membangun Candi Sewu ini. Yg kemudian dipugar & diperbesar pada masa pemerintahan putranya yaitu Rakai Pikatan. Disaat pemerintahannya, beliau menikahi salah seorang putri dari dinasti Syailendra yg beragama Buddha, yaitu Pramordhawardhani.
Dari pernikahan tersebut menghasilkan suatu akulturasi dinasti & agama tanpa menjatuhkan satu sama lain. Sang Raja tetap menganut agama Hindu & sang Ratu tetap menganut agama Buddha. Dari sinilah awal toleransi terjadi. Hal tersebut berdampak langsung buat rakyat, dimana rakyat dapat hidup damai & tentram secara berdampingan walaupun mempunyai perbedaan. Dibuktikan dng keberlokasian Candi Sewu & Candi Prambanan yg berdampingan.
Selain asal usul yg dijelaskan diatas, ada jua legenda yg termasyhur yg berkembang di masyarakat. Hal tersebut sehubungan dng cerita Candi Sewu & Candi Prambanan. Cerita diawali pada jaman dahulu memiliki sebuah kerajaan yg besar bernama Kerajaan Prambanan yg diperintah Prabu Baka, rakyatnya damai & sejahtera. Dilokasi lain jua memiliki kerajaan yg enggak kalah besarnya, yaitu kerajaan Pengging, namun Rajanya populer arogan & serakah yg mempunyai kesatria sakti mandra guna bernama Bandung Bondowoso yg mempunyai pasukan jin.
Karna keserakahannya itu, dia bermaksud mengambil Kerajaan Prambanan, & Raja menyuruh Bandung Bondowoso untuk menyerang ke kerajaan Prambanan. Benar aja keesokan harinya, kesatria itu mampu menaklukkan kerajaan & membunuh Prabu Baka. Hal tersebut membuat Raja Pengging senang. Diutuslah kembali sang kesatria untuk memimpin kerajaan Prambanan.
Sesampainya di kerajaan, Bandung Bondowoso baru menyadari bahwa Prabu Baka mempunyai putri yg cantik jelita bernama Roro Jonggrang. Tanpa basa basi dia langsung melamar sang putri. Roro Jonggrang merasa bingung & enggakut untuk menolak, karna dia sangat membenci orang yg telah membunuh ayahnya itu. Akhirnya dia menyetujui dng satu syarat yaitu membangun 1000 candi & 2 sumur dalam satu malam. Permintaan itu disetujui, tanpa pikir panjang, malam harinya Bandung Bondowoso & para jinnya membangun candi.
Karna hampir mencapai 1000 candi, Roro Jonggrang mulai curang dng menabuh lesung dibaut seakan pagi datang & bala tentara jin mulai mundur tinggallah Bandung Bondowoso sendiri. Hingga pagi datang syarat itu tidak terselesaikan. Karna merasa dibohongi, akhirnya Bandung Bondowoso mengutuk Rojo jonggang mjd arca di patung terakhirnya yg kini mjd Candi Prambanan atau semakin dikenal sbg Candi Rorojonggrang. & candi yg berlokasi disekitar Candi Roro Jonggang yg jumlahnya mencapai 1000 itu diberi nama Candi Sewu.
Untuk menuju lokasi dari Jogja mengambil arah ke Solo & sebelum perbatasan Jogja-Klaten, semakin tepatnya di lampu lalu lintas terakhir ambil arah kiri, lalu ikuti jalan aspal yg ada ke arah Utara. Sekitar 500 meter akan menemukan perempatan ambil kiri. Diujung jalannya akan terlihat lokasi yg berbagianan dng Candi Prambanan.
Untuk memasukinya, pengunjung diharuskan membayar 30.000 Rupiah. Tiket yg ada telah termasuk asuransi & tiket masuk ke Candi Prambanan & Candi Sewu. Karna Candi Sewu berlokasi di lokasi wisata Candi Prambanan. Selain kedua candi tersebut, masih ada candi yg letaknya sejalur dng lokasi mulai dari Candi Lor, Candi Kidul, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Guna, & lain sbgnya.
Untuk buatan ba& patung memiliki relief dewa dalam posisi duduk atau vajrasana & kepalanya yg dikelilingi api yg atau siracakra sbg simbol kekuatan dewa. Diambang pintu memiliki kala makara. Memiliki jua relief penabuh gen&g & penari serta guna yg yaitu makhluk cebol dari khaygan, ditiap sudut bangunan. Anda dapat melihat gambar candi sewu yg telah banyak terekam di dunia maya.
Memiliki aneka materi sejarah yg dapat diambil dari lokasi wisata ini. Jangan gengsi untuk mendatangi wisata candi, karna candi-candi inilah saksi biksu yg dapat menjelaskan untuk kita kehidupan di masa silam, yg dapat kita jelaskan pula ke generasi kita selanjutnya. Jangan lupa untuk kian menjaga kebersihan lokasi wisata.
Demikanlah penjelasan singkat Sejarah, Asal Usul dan Kegunaan Candi Sewu Klaten, semoga penjelasan kami dapat bermanfaat untuk sobat pembaca. Semoga sukses untuk sobat pembaca.
sumber:http://www.wisatanusantara.xyz/2017/07/sejarah-asal-usul-dan-kegunaan-candi.html
Buat yg menyukai wahana air, dilokasi wisata ini memiliki sumber mata air yg jernih & berkilau, hal ini disebabkan karna kejernihan air yg ada, pengunjung dapat melihat isi dari dalam air, hingga bebatuan & ikan yg ada pun ikut terlihat. kaenggakan aja Umbul Ponggok & Umbul Manten. Sumber mata air yg mjd harapan baru Kecamatan Pulonharjo ini mjd kian populer dng postingan wisatawan yg mengunjungi dng spot foto undewaternya. Semakin-semakin karna kejernihan yg ada Umbul Manten disebut sbg kolam kaca. Airnya yg tenang ditambah kejernihan yg ada memcipenggakan pesonanya tersendiri. Sedangkan Umbul Ponggok menyuguhkan spot underwater dng aneka properti yg ada di lokasi wisatanya.
Selain keindahan alam yg disuguhkan, Klaten jua populer dng lokasi wisata purbakalanya, yg enggak khayal mjd lokasi tujuan wisata edukasi. Sebut aja Candi Prambanan, Candi Plaosan & Candi Sewu. Situs bersejarah ini berlokasi dalam satu lokasi wisata Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Sebuah maha karya yg tercipta dari tangan-tangan terampil yg mjdkan peninggalan sejarah ini sbg lokasi pembelajaran yg apik dng aneka pesona yg menyertainya. Seperti Candi Plaosan yg mjd bukti toleransi umat beragama. Pembuatan candi ini wujud dari Raja & ratu yg mempunyai aliran agama yg berbeda. Tetap setia dng religinya tanpa meninggalkan satu sama lainnya.
Sejarah Wisata Candi Sewu Klaten
Seperti halnya Candi Plaosan, Candi Sewu jua mempunyai aneka keindahan & legenda yg pastinya akan membuat pengetahuan kita bertambah & kian meningkat. Candi ini dibangun sekitar abad ke 8 Masehi dng arsitektur unik yg yaitu perpaduan dari candi Hindu & candi Buddha. Leenggak Candi Sewu sendiri terleenggak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Terletak di bagian Candi Prambanan, membuat lokasi wisata ini mjd populer, jarak yg ada kurang semakin 800 m. Lokasi wisata Candi Sewu sendiri mempunyai panjang 185 m & lebar 165 m.Wisata Candi Sewu mempunyai usia yg amat tua dari Wisata Candi Prambanan maupun Wisata Candi Borobudur yg mjd candi Buddha terbesar di Indonesia. Banyaknya candi dikompleks ini berjumlah 249 buah & untuk memasuki Candi Sewu sendiri ada 4 pintu yg tersedia & berlokasi di empat penjuru mata angin yaitu Utara, Selatan, Barat & Timur candi. Leenggaknya yg berlokasi di lembah Prambanan yg membentang bagian Selatan sampai ke Gunung Merapi di bagian Utara mjdkan lokasi ini asri & segar. Ditambah lagi dng keberadaan Wisata Pegunungan Sewu yg mjd pembatas antara Klaten & Jogjakarta, mjdkan lokasi ini semakin unggul & indah.
Untuk masing-masing pintu memiliki sepasang Dwarapala, setelah memasuki lokasi akan ada pintu masuk lagi yg menuju kompleks dalam Candi Sewu. Disalamnya memiliki Candi Perwara yg ukurannya sangat kecil berfungsi untuk menjaga Candi Utama, yg berjumlah 240 buah. Penataannya pun sangat rapi karna candi-candi ini tersusun di 4 kelompok yg masing-masing kelompoknya terdiri dari 4 deretan & kesemuanya menghadap keluar. Dimana deret ke 4 mempunyai 88 buah deretan candi perwara, kemudian deretan ke 3 mempunyai 80 buah candi perwara, deretan ke 2 mempunyai 44 buah candi perwara & deretan ke 1 ada 28 buah candi perwara.
Sedangkan untuk Wisata Candi Apit yaitu candi yg besarnya standar, tidak terlalu besar & tidak kecil. Jumlahnya ada 8 dipelataran, & untuk memudahkannya Candi Apit yaitu Dwapala yg menjaga pintu masuk lokasi wisata Candi Sewu. & untuk candi utamanya cuma satu leenggaknya ditengah candi & mjd pusatnya. Ada 5 ruangan dilokasi wisata ini, 1 ruang utama ditengah & 4 ruangan di setiap sisi penjuru, bahkan ruang Timur dilengkapi pintu masuk menuju ke ruang utama. Untuk ukuran totalnya, lebar mencapai 29 meter & tinggi 30 meter. Semua ruangan dilokasi ini kosong, dahulu memiliki sebuah patung Bodhisatwa Manjasri yg mempunyai tinggi 4 meter. Tapi letaknya hilang, cuma tersisa landasannya aja yg berbentuk batu berukir bunga teratai.
Asal Usul Wisata Candi Sewu
Banyak yg menyebutkan asal mula Candi Sewu Yogyakarta, dari semua pendapat yg ada kita merucut untuk satu pendapat. Yg mengemukakan, nama Candi Sewu berasal dari jumlah candi yg ada, karna jumlahnya yg sangat banyak dng bebatuan yg ada di sekitar candi yg sangat banyak maka disebut sewu, atau alam bahasa Indonesia berarti seribu. Jadi dapat dikaenggakan bahwa Candi Sewu yaitu candi yg sangat banyak atau candi seribu.Nama asli dari Candi Sewu sendiri yaitu Candi Prasada Vajrasana Manjusrigrha, nama tersebut ditemukan di dua prasasti yg ada, yaitu Prasasti Kelurak tahun 782 Masehi & Prasasti Manjusrigrha tahun 792 Masehi. Prasada mempunyai arti kuil atau candi, se&gkan Vajrasana yaitu sebuah lokasi wajra (halilintar/intan) untuk bertahta & Manjusrigrha yaitu rumah buat Manjusri yg yaitu Bodisatwa agama Budha. Dari arti nama tersebut dapat diketahui bahwa Candi Sewu mjd pusat agama Buddha pada masanya.
Banyak yg bertanya Candi Sewu peninggalan kerajaan apa? Untuk mendapatkan jawabannya dapat memperhatikan keterangan seperti berikut ini. Sejarah terbentuknya Candi Sewu ini berawal pada abad ke8, Candi Sewu dibangun oleh pemerintahan Raja Rakai Panangkaran dari tahun 746 sampai 784 yg memerintah Kerajaan Mataram Kuno yg yaitu dinasti Sanjaya menganut agama Hindu, membangun Candi Sewu ini. Yg kemudian dipugar & diperbesar pada masa pemerintahan putranya yaitu Rakai Pikatan. Disaat pemerintahannya, beliau menikahi salah seorang putri dari dinasti Syailendra yg beragama Buddha, yaitu Pramordhawardhani.
Dari pernikahan tersebut menghasilkan suatu akulturasi dinasti & agama tanpa menjatuhkan satu sama lain. Sang Raja tetap menganut agama Hindu & sang Ratu tetap menganut agama Buddha. Dari sinilah awal toleransi terjadi. Hal tersebut berdampak langsung buat rakyat, dimana rakyat dapat hidup damai & tentram secara berdampingan walaupun mempunyai perbedaan. Dibuktikan dng keberlokasian Candi Sewu & Candi Prambanan yg berdampingan.
Legenda Wisata Candi Sewu Prambanan
Selain asal usul yg dijelaskan diatas, ada jua legenda yg termasyhur yg berkembang di masyarakat. Hal tersebut sehubungan dng cerita Candi Sewu & Candi Prambanan. Cerita diawali pada jaman dahulu memiliki sebuah kerajaan yg besar bernama Kerajaan Prambanan yg diperintah Prabu Baka, rakyatnya damai & sejahtera. Dilokasi lain jua memiliki kerajaan yg enggak kalah besarnya, yaitu kerajaan Pengging, namun Rajanya populer arogan & serakah yg mempunyai kesatria sakti mandra guna bernama Bandung Bondowoso yg mempunyai pasukan jin.Karna keserakahannya itu, dia bermaksud mengambil Kerajaan Prambanan, & Raja menyuruh Bandung Bondowoso untuk menyerang ke kerajaan Prambanan. Benar aja keesokan harinya, kesatria itu mampu menaklukkan kerajaan & membunuh Prabu Baka. Hal tersebut membuat Raja Pengging senang. Diutuslah kembali sang kesatria untuk memimpin kerajaan Prambanan.
Sesampainya di kerajaan, Bandung Bondowoso baru menyadari bahwa Prabu Baka mempunyai putri yg cantik jelita bernama Roro Jonggrang. Tanpa basa basi dia langsung melamar sang putri. Roro Jonggrang merasa bingung & enggakut untuk menolak, karna dia sangat membenci orang yg telah membunuh ayahnya itu. Akhirnya dia menyetujui dng satu syarat yaitu membangun 1000 candi & 2 sumur dalam satu malam. Permintaan itu disetujui, tanpa pikir panjang, malam harinya Bandung Bondowoso & para jinnya membangun candi.
Karna hampir mencapai 1000 candi, Roro Jonggrang mulai curang dng menabuh lesung dibaut seakan pagi datang & bala tentara jin mulai mundur tinggallah Bandung Bondowoso sendiri. Hingga pagi datang syarat itu tidak terselesaikan. Karna merasa dibohongi, akhirnya Bandung Bondowoso mengutuk Rojo jonggang mjd arca di patung terakhirnya yg kini mjd Candi Prambanan atau semakin dikenal sbg Candi Rorojonggrang. & candi yg berlokasi disekitar Candi Roro Jonggang yg jumlahnya mencapai 1000 itu diberi nama Candi Sewu.
Rute Menuju Wisata Candi Sewu
Tiket Masuk Wisata Candi Sewu Klaten
Untuk memasukinya, pengunjung diharuskan membayar 30.000 Rupiah. Tiket yg ada telah termasuk asuransi & tiket masuk ke Candi Prambanan & Candi Sewu. Karna Candi Sewu berlokasi di lokasi wisata Candi Prambanan. Selain kedua candi tersebut, masih ada candi yg letaknya sejalur dng lokasi mulai dari Candi Lor, Candi Kidul, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Guna, & lain sbgnya.Relief Wisata Candi Sewu
Patung yg ada mempunyai 3 buatan yaitu kaki, ba& & atap atau kepala. Untuk buatan kaki mempunyai relief bermotif purnakalasa atau jambangan bunga & memiliki arca singa yg ada disetiap sudut pertemuan kakinya. Disisi luar pipi tangga ujungnya berbentuk makara, dng relief bermotif kalpawrsa, yaksa & masih dng jembangan bunga berbentuk sankha.Untuk buatan ba& patung memiliki relief dewa dalam posisi duduk atau vajrasana & kepalanya yg dikelilingi api yg atau siracakra sbg simbol kekuatan dewa. Diambang pintu memiliki kala makara. Memiliki jua relief penabuh gen&g & penari serta guna yg yaitu makhluk cebol dari khaygan, ditiap sudut bangunan. Anda dapat melihat gambar candi sewu yg telah banyak terekam di dunia maya.
Fungsi Wisata Candi Sewu
Kegunaan atau fungsi Wisata Candi Sewu yaitu untuk memuja dewa Buddha atau sbg lokasi ibadah oleh umat Buddha, jua dijadikan sbg wujud pemuliaan thd Buddha. & sbg lokasi untuk keperluan biksu sanggha pada upacara keagamaan.Memiliki aneka materi sejarah yg dapat diambil dari lokasi wisata ini. Jangan gengsi untuk mendatangi wisata candi, karna candi-candi inilah saksi biksu yg dapat menjelaskan untuk kita kehidupan di masa silam, yg dapat kita jelaskan pula ke generasi kita selanjutnya. Jangan lupa untuk kian menjaga kebersihan lokasi wisata.
Demikanlah penjelasan singkat Sejarah, Asal Usul dan Kegunaan Candi Sewu Klaten, semoga penjelasan kami dapat bermanfaat untuk sobat pembaca. Semoga sukses untuk sobat pembaca.
sumber:http://www.wisatanusantara.xyz/2017/07/sejarah-asal-usul-dan-kegunaan-candi.html
Komentar
Posting Komentar